April Trip Part 1: Kuala Lumpur - Putrajaya

What, another Kuala Lumpur session after our honeymoon last year? Hehehe... bukan, bukan. Ini karena harga tiket murahnya ke KL. Tapi rencana besarnya adalaaaahhh.... KRABI ! Yeay!!

Perjalanan kali ini memakan waktu 5 hari 4 malam, dan 2 malamnya dihabiskan di perjalanan. Sebenarnya ini ide Alif, suami saya, yang memang ingin merasakan perjalanan darat melintasi Malaysia dan Thailand bagian selatan. Sempat galau juga memilih moda transportasi untuk menjelajah KL-Hatyai-Krabi. Dari KL mau pake apa hayo? Kereta atau bus? Trus nanti dari Hatyai ke Krabi mau bus atau minivan? Setelah browsing sana-sini akhirnya kami sepakat: Jakarta-KL pake pesawat (ya iyalah, secara tiket udah dipesen dari tahun lalu dapet Rp. 1,1 juta berdua PP). KL-Hatyai naik bus (kereta kelamaan soalnya), trus Hatyai-Krabi liat nanti deh ya gimana enaknya. Kadang serunya jalan itu ketika harus mengambil keputusan dadakan.

Buat baliknya gimana? Karena agak panik liat tiket kereta Hatyai-KL yang sudah habis dan tiket bus yang sisa sedikit, akhirnya hajar aja gitu beli tiket online RM 55 (kursnya lagi Rp. 3600 pas nuker) per orang. Untung penginapan buat di Krabi juga sudah dipesan jauh-jauh hari. 

Akhirnya, tanggal 24 April-nya datang juga. Udah rapih di taksi dari jam 3:30 pagi buta karena mesti terbang jam 6:25. Jadilah subuhan di bandara lah ya. Setelah ngambil gratisan a.k.a complimentary dari kartu kreditnya Alif di s'bucks buat nyemil dikit, masuklah kami ke pesawat. 

Gratisan Pak Alif, tapi tetep minumnya favorit saya: green tea latte with soya milk :)

Selfie sebelum terbang :)

Perjalanan ke LCCT (iya, low cost :p ) alhamdulillah lancar. Tapi, pas sampai di KL ujan aja dong kakaaak, langsung rada puyeng mikir gimana bisa ngejalanin beberapa rencana kami. Rencana pertama sebenernya sih simple: makan di KFC karena lapeerrr :D

Hujan kaann??

Tapi, tapi, tapi nggak sesuai harapan. Gara-gara udah kelaperan, saya jadi oon nggak ngerti yang ngelayanin ngomong apaan, tapi intinya saya pengen 1 ayam krispi pake nasi. Eh yang dateng jadinya 2 ayam tanpa nasi. Alif yang ke sana karena pengen banget saos tomatnya sama nasi gurihnya juga jadi kecewa karena nggak nemu nasi itu dan saosnya juga nggak ada. Udah gitu abis RM 20,55. Ya you think gitu, namanya makan di bandara -__- 

Ah, ya sudahlah ya, yang penting keisi dulu perutnya biar bisa lanjut jalan. Rute kami hari pertama ini adalah ke Terminal Puduraya untuk beli tiket bus malam ke Hatyai.  

Hujan yang lumayan deras itu bikin kami ketiduran di perjalanan seharga RM 8 per orang ini. Pas melek tiba-tiba saya sudah melihat Petaling Street dan sekejap kemudian sudah sampai di Terminal Puduraya. Katanya sih, beli langsung aja ke konter bus. Rencananya kami pakai Alisan Golden Coach Express yang ada di konter 45 lantai atas. Kalau mau pesen online bus ke Hatyai atau ke tempat lain, bisa di situsnya langsung atau ke sini biar ada alternatif bus lain. Kami dapat tiket seharga RM 52 seorang dan katanya bus kami double decker yang berangkat pukul 10:30 malam.

Alif beli tiket ke Hat Yai di Konter 45, Terminal Bus Puduraya

Malamnya disuruh menunggu di platform no. 15

Berhubung masih tengah hari, kami main-main dulu ke Putrajaya. Rencananya pengen banget nyoba naik KLIA Ekspres. Jadilah dari Puduraya kami ke KL Sentral dulu. Harusnya sih ya, kami jalan kaki ke Stasiun LRT Pasar Seni aja biar tiketnya RM 1 per orang. Tapi kami malah iseng ngikutin arah LRT di dalam Puduraya yang menuju ke Stasiun Plaza Rakyat. Walhasil mesti transit dulu di Masjid Jamek baru tuker kereta ke KL Sentral. Kenanya, jadi RM 2,5 per orang.

KLIA Ekspres, bagus ya?

We enjoyed ourselves. Why Alif looks much younger here? *gak terima

Nah, ceritanya udah siang kan, laper lagi dong, tapi pengen makannya di Putrajaya. Jadi setelah sholat di KL Sentral, kami langsung aja naik kereta super keren itu ke Putrajaya. So far, saya kan sudah mencoba naik transportasi berbasis relnya Malaysia: monorail, KTM, LRT dan akhirnya KLIA Ekspres. Yang terakhir ini yang paling enak (ya paling mahal juga sih ya) karena jalannya kereta dan wifi nya yang sama-sama super kenceng. Tarifnya, RM 9,5 per orang sampai Putrajaya. Kalau mau lanjut ke LCCT bayarnya RM 12,5 per orang, nanti turun di Bukit Salak trus dianter pake shuttle bus ke LCCT.

Oh well, balik soal Putrajaya. Sekitar 20 menitan lebih dari KL Sentral kami sampai di Stasiun Putrajaya & Cyberjaya atau Putrajaya Sentral. Kami makan siang dulu sebelum jalan. Alhamdulillah, dapat yang enak dan terjangkau di Lengkuas.

Our lunch: Alif's mee kari and tea o ice. Mine: soto ayam and es sirap

Keluar dari Putrajaya Sentral, kami naik L05 minta turun di Masjid keren yang dekat dengan kantor Perdana Menteri Malaysia. Tarifnya RM 1 buat berdua. Sepanjang perjalanan kami menikmati pemandangan rumah-rumah pejabat Malaysia yang berjejer rapih. Agak jauh juga baru sampai ke masjidnya (untuk tiket RM 0,5). Di sekitaran kompleks ini banyak sekali pengunjung yang ingin masuk mesjid, foto di depan Perdana Putra atau naik boat melintasi sungai Putrajaya. Saya dan Alif pastinya cuma liat-liat dan foto-foto aja. Eh, sholat juga kok :)

Perumahan pejabat di Putrajaya

Nah, karena Masjid Putrajaya ini terbuka untuk umum, wisatawan agama apapun bisa masuk (kecuali waktu-waktu sholat) asal pakai pakaian sopan (tertutup). Tapi santai aja, untuk yang tidak berhijab, disediakan jubah oleh pengelola masjid. Jadi, udah  bisa masuk masjid, gaya pula. Saya sempat ngiri, kenapa juga saya nggak minta jubahnya. Biar berasa jadi anak Hogwarts gitu.

Pemandangan di Putrajaya

The famous: Putrajaya Mosque

Perdana Putra

Pose sok-sok mesra ala Olla Ramlan-Aufar depan Perdana Putra :p

Setelah sholat dan puas foto-foto, dan udah sore juga, kami jalan kaki ke halte bus untuk kembali ke Putrajaya Sentral. Otw there, perut saya sakit, kebelet BAB aja dong. Kenapaaa nggak dari tadi coba? Kenapa pas nggak di masjid jadi gampang ke toilet? Masalahnya, jalan dari masjid ke halte itu, ada kali 500 m. Akhirnya, sodara-sodara, kenekatan harus dilakukan. Berhubung di depan mata cuma ada Kementrian Kewangan alias Ministry of Finance, ya udahlah ya, saya masuk situ aja. Hehehe... Walhasil, dapat toilet bersih, nyaman, wangi. Dan untungnya Alif rada banci wifi ya, jadi dia kreatif aja gitu memanfaatkan wifi kenceng di Kementrian.

Gedung bersejarah: Kementerian Kewangan :p

Setelah perut lega, lanjutlah kami balik ke KL Sentral, trus ke Puduraya untuk siap-siap menuju Hatyai..

Hey, Southern Thailand, here we come :)