Friday, April 29, 2011

Semester Pendek


Biasanya... Itu Berarti...

Kegiatan akademik di waktu libur perkuliahan - butuh kerelaan

Waktunya lebih singkat dari perkuliahan biasa - udah jelas: pendek

Terlihat sebagai kesempatan yang menjanjikan - optimis, nafsu meledak-ledak di awal belajar

Intensif - materinya padat merayap

Bayarnya lebih mahal - namanya juga lagi libur

Usaha lebih keras - lebih niat kuliah

Jungkir balik - waktunya lebih memungkinkan untuk berjuang lebih

Lebih banyak pelajaran spesifik - karena fokus

Nilainya lebih bagus - karena otaknya tercurah ke sini

Feeling of Losing



A : Kalau ada sesuatu yang hilang dari hidup lo padahal menurut elo itu berharga banget, itu artinya Tuhan melihat bahwa ada kebaikan di dalam hati lo dan Dia akan ganti dengan sesuatu yang jauuuhhhh lebih baik.

B : Gw pake analogi aja ya. Lo punya handphone yang berharga banget buat lo. Di handphone itu ada banyak data, kontak, dan kenangan. Elo udah jaga handphone itu baik-baik sampai lo lapisin apalah, lo simpen di dalam dompet yang gimana lah. Pokoknya lo jagaaaa banget. Tapi, tiba-tiba handphone lo hilang. Bisa jadi ketinggalan di mana. Ada tukang copet handphone. Ada orang yang nggak niat ngambil tapi ada kesempatan. Hasil akhir: TETAP HILANG!

C : Gw suka ada feeling kalo barang gw mau hilang. Pokoknya seakan gw udah tau memang bakal hilang. Tapi ya, emang nggak bisa mencegah. Seakan, emang mesti hilang aja gitu tanpa gw bisa berbuat apa-apa.

D : Ada bedanya saat sesuatu itu 'hilang sesaat' atau 'hilang beneran'. Biasanya kalau hilang sesaat, hati kita tenang-tenang aja. Feeling-nya kuat kalau kita akan dapetin kembali apa yang hilang itu.

Thursday, April 14, 2011

Setting Me Free


aku membebaskan diriku
dari keragu-raguan yang menganggu
dari kejahatan makhluk-Mu yang memfitnahku
dari ketidakpercayaan yang membelenggu

aku membebaskan diriku
karena tau bahwa Engkau sedang mengujiku
dan inilah bentuk perjuangan dan pengabdianku
membuktikan bahwa aku akan selalu kembali pada-Mu

aku ikhlaskan diriku
berjalan dengan kehendak-Mu
karena hanya Engkau yang Maha Tau
apa yang terbaik untukku

Bismillahirrahmanirrahim...
kulangkahkan kakiku
kembali pada-Mu
berserah pada-Mu
pasrah dan ikhlas untuk-Mu

Thursday, April 7, 2011

Aku dan Secangkir Kopi



Aku dan secangkir kopi. Lamunan tak berbatas tentang sendiri. Tak mudah menyamankan diri dengan realita. Tak bisa berdusta tentang apa yang ada di dalam jiwa. Pun segudang tanda tanya yang terperangkap di otak. Terkadang membuat hati sedikit retak.
Aku dan secangkir kopi. Kadang-kadang ditambah sedikit melodi. Biarkan saja hatiku membuyar. Namun pikirku harus tetap wajar. Yang sabar. Beradaptasi. Berkompromi dan harus bisa bernegosiasi.
Aku dan secangkir kopi. Kurasa, bisa saja aku memilih untuk tetap begini. Belajar tak peduli. Semuanya karena aku inginnya senang. Hatiku tenang dan tubuhku seringan bulu yang terbang melayang. Ternyata tidak bisa. 
Aku dan secangkir kopi. Belajar melihat dari sudut pandang yang lain lagi. Bukan dari kacamataku. Juga berusaha tidak kaku.
Aku dan secangkir kopi. Terkadang hanya tidak ingin berbagi. Meski semuanya menumpuk di dada. Namun aku tak ingin terpaku dengan itu.
Masih aku dan secangkir kopi. Aku mau mendengarkan kata hati. Sambil menggiring otak ini, pada keseimbangan yang presisi.