Wednesday, September 10, 2014

'Dua' yang Terakhir

Setelah lama nggak ngeblog, mau cerita basian ultah kemarin.

Tahun ini mungkin tahun yang berkesan buat saya karena ada Alif. Terasa ada seseorang yang 'sibuk' mikir akhir Agustus mau ngapain. Semuanya bermula dari pulang kampung ke Jogja lebaran bulan Juli kemarin, dia terus-terusan menuruti kemauan saya masuk ke toko jam. Iya, saya memang hobi masuk toko jam di Jogja karena menurut saya harganya lebih murah daripada di Jakarta. Nggak beli, cuma seneng liatnya aja. Nah, sayangnya ketika sepertinya dia napsu membelikan malah tidak ada jam tangan yang menarik hati. Ya udahlah lewaaattt...

Waktu di Jogja saya bilang saya kepengen banget pergi ke Dowa untuk lihat-lihat (lagiii???) koleksi tasnya. Berhubung agenda keluarga padat, gagal jugalah rencana itu. Memasuki bulan Agustus, ternyata Alif masih merekam keinginan saya itu. Diam-diam dia membelikan saya tas Dowa. Online dong akhirnya. Tas dialamatkan ke rumah orang tua saya dan hendak disiapkannya sebagai surprise. Eh tapiiiii, ibu saya dan Alif sama-sama nggak bisa menyimpan kejutan. Jadilah, sebelum hari H, tas itu sudah berpindah ke tangan saya. Hari-hari berikutnya menjelang tanggal 26 Agustus, kayaknya banyak aja gitu dia beliin ini itu. Termasuk 3 pasang alas kaki yang salah satunya sengaja dia pesan khusus. Ih seneng banget gueeee....

Bunga Gladiol dan Gerbera. Ramyun murah deket rumah. Tas Dowa. Wedges batik :)


Oreo Cream Cake
Sehari sebelumnya, saya sempat bikin cake. Ngikutin plek-plekan sama resep di atas. Biasanya saya gagal sih bikin cake, tapi alhamdulillah kali ini jadinya cihuy. Saya bikin pake oreo yang stroberi.


My special breakfast

Hari H-nya, pagi-pagi saya 'dikurung' di kamar. Alif mau bikinin sarapan katanya. Terinspirasi dari flat bread, dia bikinin roti gandum dibikin 'flat' trus dikasih isian: mesis, keju, selai sarikaya, dan almond parut dan disiram susu kental manis. Roti kemudian dipanggang sebentar. Semua hidangan itu dibuatnya berdampingan dengan segelas jus anggur dan selembar kertas yang segera menyita perhatian saya. Dia lalu membiarkan saya sendiri untuk menikmati pemandangan meja makan pagi itu. 

Ternyata isi kertas itu adalah doa yang (sampe sekarang dia nggak tau) bikin mata saya ngembeng. Aku terharu kakaaakkkkk.....

Pas dia muncul lagi dia cuma bilang "Saya nggak biasa ngucapin selamat ulang tahun, lebih enak bikin tulisan." Dia juga cerita kalau sebenarnya dia sangat ingin memberikan saya bunga bulan Agustus, Gladiol. Tapi apa daya, karena sulitnya bunga itu didapat, ia harus pesan dan entah kapan bisa sampai ke tangan saya.

Untuk membuat suasana makin menyenangkan, kami sepakat akan makan malam bersama. Ada beberapa pilihan tempat makan: dekat rumah atau dekat kantor. Kami bingung. Barulah setelah pulang dari kantor, karena kondisi saya yang habis sakit, jadilah kami makan dekat rumah. Bukan resto mewah, tapi kedai pinggir jalan yang bisa banget ditempuh jalan kaki. Kami makan ramyun dan kimbap! Muraahhh... alhamdulillah dan rasanya juga enak ternyata. 

Nah, kemarin ini, yang mana sudah masuk bulan September, hampir saya ngambek karena Alif pulang malam sekali. Tapi sesuatu di tas gembloknya menarik saya. Saya pikir dia membelikan saya baguette, ternyata itu dia yang selama ini ditunggu-tunggu: bunga Gladiol!

Sempat saya posting di path soal bunga ini. Salah seorang teman saya berkomentar: "itu bunga lawas, sekarang ini lebih populer snap dragon". Waw, pantesaaannnn susye dapetnya... Saya jadi penasaran soal bunga ini akhirnya saya google. Dan, memang bagus maknanya. 

Gladiolus symbolizes sincerity and the strength of character. It also had the hidden message 'love at first sight'. 

Hmmmm..... 


Apapun itu, terima kasih buanyak ya Pak Suami. Istrinya ngucapnya ya alhamdulillah :)