Friday, September 30, 2011

Unsweetened Coffee and Dark Chocolate: Pahit Neng!

Shima dan Saya dengan tampang kucel di jalanan Hatyai jelang tengah malam, saat minum kopi dan coklat kemanisan

Suatu pagi, bincang-bincang bodoh tapi bener bareng Shima, si partner jalan.

Latar:
Commuter line menuju kantor di tengah himpitan para penglaju kereta.

Shima : Si A gimana sih tampangnya?
Saya : Kalo gw liat fotonya sih manis ya. Harusnya nggak komplain lah kalo dikenalin sama yang tampangnya begitu.
Shima : Baguslah. Mudah-mudahan aja kelakuannya semanis mukanya.
Saya : Ho'oh. Amin...
Shima : Soalnya kan banyak ya orang mukanya manis, kelakuannya bikin ilfil.
Saya : Eh, tapi gini ya... gw tanya deh sama elo. Kita nih kalo disuruh pilih coklat sama kopi sukanya yang kayak apa?
Shima : Coklat gw pilih yang 'dark'.
Saya : Nah, nah, nah.... kopi pun gw suka yang 'unsweetened'.
Shima : Ya pantes, hidup kita pahit gini... yang dipilih juga yang begitu.
Saya : #doh (langsung buang muka ngeliat ke jendela kereta aja)

Thursday, September 29, 2011

Cicak di Dinding

Sentimentil nggak selalu tentang apa yang sesungguhnya sedang dialami. Kadang ada titik ketika seseorang ingin menikmati sentimentilnya merindukan seseorang. Siapapun juga. Meskipun pada saat itu sebenarnya tidak ada yang seharusnya dirindukan...

http://www.craftkitsandsupplies.com/glow-in-the-dark-lizards-4dz-374009-p-1366.html


Cicak di Dinding (Dewi Lestari - Rectoverso)


Nada dan puisi datang dan pergi menghampirimu
tiada yang mampu merengkuh arti dan isi hati

Kadang benda mati yang memenangkan
tempat di sisimu
atau hewan kecil yang luput dari pandanganmu

Ku berserah dalam ketakberdayaan
berbahagia dengan satu impian
Dan satu kejujuranku

Ku ingin jadi cicak di dindingmu
cicak di dindingmu
hanya suara dan tatapku menemanimu

Dan ku menyadari tanganku
tak kan mampu meraihmu
walau ku tahu tanganmu tak kan lelah memberi

Tidurlah… tidur… buih ombakku
percikmu abadi menyegarkanku
namun biarlah kini
kuingin jadi cicak

S'perti cicak di dindingmu
cicak di dindingmu
melekat… menemani… membelai dinding jiwamu

cicak… cicak di dinding

Monday, September 19, 2011

The Game


If she can't be assertive, then I'll be the one who will try very hard to act that way. To choose my game.

As you know, I'm not good at riding on a roller coaster. It's just really exhausting and make my heart beat abnormally. Don't give me such game.

So, before it's too late... Do choose. Are you gonna make me change my mind, leave you and find another game? Or, would you just simply lead me to the other everlasting and fun one?

Hey, be fast, I'm holding my own ticket...

Saturday, September 17, 2011

Re-Post: Biarkan Kunikmati Kantukku

Re-post from my multiply

Whoam...

Tertidur yang lelap, ingin

Lelah ini sudah tak sanggup ditahan

Burung hantu dan kelelawarnya masih di luar kan?

Sudah, ajak saja sekalian

Tertidur yang lelap, ingin

Mimpi-mimpi sudah mau datang

Beriringan menjemput di ujung selimut tebal

Berbisik-bisik di lembutnya bantal, berjejal...

Tertidur yang lelap,

Biarlah raga ini memulai

Lepaskan segala kekesalan yang kasat mata

Bubarkan segala gundah dan amarah yang terselundup di jiwa

Jiwa yang besok paginya harus tenang

Dan kembali ceria

Tertidur yang lelap,

Hingga tersadar dengan kukuruyuk ayam

Lewati sejalan malam panjang

Dipayungi bintang dan kunang-kunang malam

Tidurlah...

Hari sudah malam

Gelapnya mulai melayang

Re-Post: Senyum

Puisi lama, dari blog lama.


Bahwa aku
Tak seharusnya melibatkan hati
Kala memandang senyumnya
Yang memberiku dukungan

Tapi
Terasa benar
Saat aku takut melupakan wajahnya
dan sepasang mata yang menenangkanku
Seharusnya kujauhi saja masalah ini

Sialnya, dia ternyata
Lebih sempurna dari masa lalu


Terus ada komen dari Dina:

close ur eyes
take a deep breath
and make a choice
move on