We love you, Kate
Kece berkat si Kate |
Eh, lebay! Ini ngomongin
si Kate doang padahal. Topi penyelamat dari bahaya panas dan hujan serta
pemanis saat penampilan sudah kumal. Kenapa namanya Kate? Gara-garanya saya
suka sok-sok-an bergaya macem Kate Middleton. Jadi suka keterusan nyebut:
jangan lupa si Kate dibawa. Maka, sedih sangatlah kami saat si Kate ketinggalan
di pesawat Shenzhen-KL. Emang si Kate ini limited edition. Edisi China doang
ya, Kate.
China di mata perempuan 20
tahun
Anita, yang nama China-nya
saya lupa. Pertama bertemu dalam cuaca angin dingin Guilin Cuma memakai t-shirt
dan celana pendek serta wedges, sementara saya pakai pakaian
panjang lengkap dengan cardigan. Punya keinginan kuat untuk bisa berkomunikasi
dengan orang asing dan memang bahasa Inggris-nya sangat-sangat lumayan
dibanding yang lain.
Si Anita |
Pertanyaan pertama Anita:
“So, in Indonesia, which one is called beautiful, fat or thin?”, sambil dia memandang
saya yang ceking dan Shima yang lebih berisi. Yuk mari, isu berat badan ini kok penting amat
ya di China?
Dengan gaya duta bangsa,
saya dan Shima berkolaborasi hingga menghasilkan jawaban yang seingat saya
intinya: “it depends on how the women behave”, yak okesip lah jawabannya.
Percakapan panjang terjadi
di dalam bus kembali dari Yong Shuo ke Guilin. Dari Anita kami mengetahui bahwa
perempuan China memang dituntut untuk menjadi cantik agar mendapatkan pasangan.
Yang sudah mendapatkan pasangan pun harus was-was kalau tidak bisa menjaga
keindahan tubuhnya. Bahkan, bila telah menikah, tidak sedikit pria China yang
berpikir mencari pendamping lain atau melakukan poligami demi memandangi
pasangan yang kinclong. Eh tapi, yang perempuan juga begitu. Poliandri mungkin
terjadi bagi mereka yang banyak uang. Trus bagaimana dengan gaya para pria?
Well, mereka akan menata rambutnya dengan gaya dan memakai pakaian mahal.
Buat Shima.... Hey, I'm sorry, best friend
Iya, gw mengacau. Menurut
lo, mungkin di umur segini udah nggak seharusnya jalan sama sahabat tapi sama
pasangan. Kenapa lo ngomong gitu? Karena lo melihat ada masa-masa di mana gw
nggak fokus. Pikiran gw ada di suatu tempat dan bukan bersama lo. Gw jadi seperti
ansos di perjalanan kali ini. Lo tau, gw sebenarnya cuma baca ulang sms, chat, dan email yang kesimpen di bb gw. Mungkin lo
bener, gw lebay merindu. Kalau lo mau tau yang sesungguhnya terjadi, gw pun bingung lagi kenapa. Too much question marks and I myself just couldn't answer. Sorryyyyyy.....
Well, maafkan gw ya Shima. Ego
gw bilang: suka-suka gw dong, mau ngapain di perjalanan ini. Toh, gw selalu
nimpalin kalo lo ajak ngomong. Sebenernya lo tinggal bilang sih: “udah napa
maen hp-nya”. Pasti gw stop juga. Cuma ya, namanya kita sama-sama lagi capek dan
gw juga lagi kurang peka. Gw cuma bisa minta maaf
dan berharap, ya kalo So7 bilang, ini adalah salah satu Kisah Klasik kita untuk
Masa Depan.
No comments:
Post a Comment