Monday, April 1, 2013

Kapunka

Tuhan menolong orang-orang yang tersesat

Ini lho, ceritanya gara-gara facebook punya tampilan baru, jadi saya liat-liat notes tag-an teman ke saya. Salah satunya adalah notes lama-nya Shima (2011), tentang perjalanan kami di Selatan Thailand, Hat Yai. 

Jadi terkenang-kenang nih. Saat itu saya ketakutan karena masuk Hat Yai beneran bagaikan masuk hutan rimba, dalam hal keterasingan kami. Kami jalan ke sana dari Penang naik van. Di dalam van saja sudah beragam bangsa bercampur: Indonesia, Malaysia, China, Swiss, dan orang Eropa yang bahasanya tidak saya kenal plus seorang supir Thailand yang tidak bisa berbahasa Inggris atau Melayu. Seru sih tapi komplit lah rasa asingnya.

Walaupun pada akhirnya, kami ditolong Phillip, turis asal Swiss yang sudah pernah ke Hat Yai dan tau harga guest house bagus tapi murah (penting), tapi, ketika masuk Hat Yai yang dipenuhi tulisan-tulisan Thai, saya kok ngeri. Oh ya, perjalanan saat itu adalah kali pertama saya ke luar negeri. Jadi mungkin memang sedikit mendebarkan buat saya.

Phillip aja yang udah pernah ke Hat Yai mukanya bingung, apalagi saya
Di sana, berkali-kali kami mengalami tantangan bahasa. Efek jeleknya adalah ditipu supir tuktuk. Biasa, apa lagi kalau bukan bayar mahal? Hehe.... Tapi sisanya sih menyenangkan. Cuma, waktu itu memang ada kejadian yang bikin saya agak stres. Ada satu titik di mana saya merasa bingung harus melangkah kemana. Shima juga pasti bingung, tapi, saat itu, alhamdulillah bisa dengan entengnya dia menenangkan saya dengan bilang "Tuhan menolong orang-orang yang tersesat, Bil, jangan kuatir." 

Ini nih, tampang oon, gimana gak ditipu Bang Tuktuk =)
Pastinya, gara-gara kata-kata itu yang menguatkan saya dan Shima untuk kemudian terus melangkah mencari jalan untuk kemudian bisa menggapai tempat yang kami inginkan. 

Memories of Hat Yai
Kadang suka gini nih. Saya suka telat nyadar ngambil pelajaran hidup. Tapi, untuk saat ini, pokoknya lagi suka banget saya sama kata-kata itu. "Tuhan menolong orang-orang yang tersesat." Ya, asal mau melangkah, menghadapi apa yang harus dihadapi, dan lakukan aja sesuatu trus ambil keputusan ketika ada keputusan. Bismillah, Yang Maha Kuasa pasti bantu. 

Kata-kata penyemangat di salah satu tembok Tang Kuan Hill Lift Station, Hat Yai
So, Kapunka... Hat Yai... Kapunka Shima... (terima kasih Hat Yai, terima kasih Shima)

2 comments:

Bebe said...

Ke Thailand ketemu Nichkhun ga Ied? muahahaha.. *masih obses sama si masnya*

ied said...

OMG Bebe... kamu sungguh sering tergoda dengan pria-pria muda berpenampilan serupa itu ya? Hihihihi... Sayangnya nggak ketemu dia;)